Senin, 01 Juni 2015

NANTIKANKU DI BATAS WAKTU


True love doesn't have a happy ending;
True love doesn't have an ending - Anonymous

            Semua membisu. Setengah jam berlalu tanpa kata. Taksi yang meluncur siang itu di jalan Let. Jend. Suprapto menjadi saksi perubahan sikap masku. Mas Salim Ansari yang sudah sangat lama kukenal, hari ini berubah. Tak ada lagi Masku yang periang, tak ada lagi gelak tawa & candanya yang kerap menghiburku. Tak ada lagi sosok pelindung yang memberikan perhatian penuh dan selalu memanjakanku. Matanya tak lagi memancarkan kecintaan. Menatapku saja ia takut.
            Pagi itu aku bersiap menjemput Masku yang akan pulang dari Pesantren. Pesan singkat yang dikirimkan Ibu Hanna padaku semalam merupakan kabar gembira yang telah aku tunggu selama enam tahun.
      Masku kembali.
      Selama enam tahun menimba ilmu di Pondok Pesantren Daar El-Qolam, tak sekalipun dia mengirimkan kabar padaku. Tidak surat, tidak SMS, apalagi telepon. Untunglah Ibu Hanna mengerti kekhawatiranku. Ia secara rutin mengabari kemajuan putranya selama menimba ilmu disana. Ibu Hanna sudah seperti ibuku sendiri. Ibu Masku yang berumur 50-an itu memang sosok Ibu yang mengayomi anak-anaknya.
      “Mas Salim!!” kuteriakkan namanya saat Masku menjejakkan kaki dari dalam kereta di Stasiun Senen, bersebelahan dengan Rahmanrekannya yang juga sahabat kami sejak kecil. Ketika melihatku, mereka tampak terkejut dan mengalihkan pandangannya.
      Tak ada jawaban. Masku menunduk, berpikir lama. Ada yang aneh dengannya.
      Sangat sulit memaksanya untuk naik taksi bersamaku. Tak ada alasan, tak ada penjelasan yang keluar dari mulutnya. Hanya satu syarat yang diajukan, Rahman ikut bersama kami di dalam taksi tersebut.
      Sepanjang perjalanan pulang, tak ada percakapan di antara kami. Setelah sampai di rumah Masku, Rahman melanjutkan perjalanannya dengan taksi yang sama.
      “Lin, matur nuwun ya udah jemput Salim.” Ibu Hanna memberikan sedikit oleh-oleh yang dibawa Masku.
      “Sama-sama bu,” kataku. “Salam untuk Mas Salim ya bu, Lina pamit dulu.”
***
Dek, jika sesuatu terjadi pada mas yang menyebabkan rusaknya wajah mas, apakah adek tetap mencintai mas?
Mas ingin menjaga kesucian adek, yang selama ini kita lakukan belum tentu mendatangkan ridha Allah, Mas takut malah sebaliknya. Coba pikirkan, kalau adek menikah dengan pria yang sudah pernah berpacaran dengan orang lain, bagaimana perasaan adek?
            Pesan singkat itu dikirimkan Masku semalam. Sudah jelas ada yang berbeda dengannya. Sebelum berangkat mondok, Masku masih bersikap normal. Kami sudah menjalin hubungan cukup lama. Bahkan kami sudah saling mengenal sejak kecil.
            Mas ingin menjaga kesucian adek, yang selama ini kita lakukan belum tentu mendatangkan ridha Allah, Mas takut malah sebaliknya. Kalimat itu terus terngiang olehku. Benarkah begitu? Apa yang sudah aku perbuat sehingga Allah tidak meridhai hubungan kita?
            Apakah sebuah dosa apabila saling mencintai? Apakah sebuah kesalahan menaruh harapan kepada seorang pria? Bukankah Mas sendiri yang selama ini menjanjikan harapan padaku?
            Bagaimana aku harus mengerti semua ini Mas?
            “Lin, sudahlah lupakan saja si Salim itu. Masih banyak pria lain yang jauh lebih baik daripada dia.” Ibuku membuyarkan lamunanku. “Minggu depan Airlangga akan berkunjung kemari. Kau persiapkan semuanya baik-baik. Ibu dan ayahmu yakin dia yang paling pantas untuk kamu. Tak usah mengharapkan yang tidak jelas.”
***
            Siang itu aku sibuk menyiapkan kejutan untuk Masku. Hari ini ulang tahunnya yang kedua puluh lima. Aku pikir ini kesempatan bagus untuk dapat berkunjung kerumahnya. Sudah dua minggu ini ia tidak memberikan kabar. Tak seperti biasanya. Sewaktu SMA, kami selalu berdua dan bersama kemanapunnaik motor bersama, nonton bersama, ngaji bersama, mengerjakan PR bersama. Dia yang selalu memberikan seribu alasan agar aku berbaik sangka terhadap apapun, dia yang memadamkan emosiku dan mengerti segala kekuranganku. Tapi sekarang? Sikapnya berubah seratus delapan puluh derajat.
            Setibanya di rumah Masku, bu Hanna menyambut dengan hangat.
            “Neng Lina, tumben jarang main kesini?” sapanya. “Waah repot-repot segala. Kalau kesini nggak usah bawa apa-apa nduk.” katanya seraya tersenyum
            “Nggak papa bu. Mas Salimnya ada?” tanyaku
            Senyum bu Hanna seketika hilang. “Salim sedang cari kerja Lin, sama Rahman. Dari pagi tadi. Mau ditunggu? Mungkin sebentar lagi dia pulang.”
            Cari kerja? Saat hari ulang tahunnya?
            Masku memang berasal dari keluarga yang mandiri dan pekerja keras. Dia anak bungsu dari tiga bersaudara. Kakak pertamanya merantau ke Malaysia dan tidak pernah kembali. Kabarnya sudah berkeluarga di sana, namun masih sering mengirimkan uang hampir tiap bulan untuk keluarganya di Indonesia. Kakak keduanya diajak bekerja di kapal pesiar oleh kenalan Ayahnya. Sampai saat ini ia tak pernah memberikan kabar. Terakhir kali terdengar kabar sedang berada di kapal pesiar Sun Princess di daerah Bali. Itupun sudah empat tahun yang lalu.
            Masku juga seorang anak yatim, Ayahnya meninggal sepuluh tahun yang lalu. Karena alasan itulah kedua kakaknya pergi merantau untuk membantu keuangan keluarga mereka.
“Bu, ingat nggak kalau hari ini Mas Salim ulang tahun?” tanyaku mengingatkan.
            “Ndak Lin,” jawabnya. “ooiya... 10 November ya?”
            “Betul bu, ini Lina bawakan kue tart untuk Mas Salim, semoga Mas suka ya bu.” kataku sambil tersenyum.
            Nyatanya, Masku pulang larut malam. Ia langsung masuk kamar tanpa mengucapkan sepatah katapun. Hanya salam, cium tangan ibu dan sedikit senyum untukku. Kejutan yang kubuat semuanya sia-sia. Ucapan selamat ulang tahun dariku tidak digubrisnya, bahkan dia tidak mau menjabat tanganku. Bu Hanna segera menyusul ke kamarnya. Tak berapa lama, beliau keluar dengan membawa sesuatu.
            “Ini untukmu Lin, dari Salim” Bu Hanna menyodorkan pemberian dari Masku.
            Kubuka bungkusan plastiknya.
Buku?
            Tiga buah buku berjudul Menjadi Muslimah Kaffah, Di Balik Kemuliaan Jilbab dan Pacaran Islami?
***
            Malam bulan purnama. Langit terang benderang. Namun hatiku suram. Perasaanku bercampur aduk. Masku yang sangat paham dengan kebiasaanku yang tidak suka membaca, hari ini memberiku buku. Tidak tanggung-tanggung, tiga buku sekaligus.
“Lin, ini foto Airlangga. Tampan kan? Kamu pasti nggak nyesel dengan pilihan ibumu.” Ibuku menyodorkan sebuah foto, laki-laki gagah, berperawakan tinggi dan besar. Memakai jas hitam, sedang duduk membelakangi papan bertuliskan “KANTOR ADVOKAT & KONSULTAN HUKUM AIRLANGGA”. Airlangga—seorang pengacara yang akan dijodohkan denganku, besok akan melamarku secara resmi. Tak kuasa untuk menolak keinginan orangtuaku. Apakah ini yang disebut jodoh?
Walaupun sudah lama berpacaran dengan Mas Salim, tak sekalipun Ibu dan Ayahku menyetujuinya. Seringkali kami keluar tanpa sepengetahuan Ibu dan Ayah. Berbanding terbalik dengan Ibu Hanna yang amat peduli padaku.
Tapi, saat ini Masku sudah berubah. Rasanya percuma untuk mengharapkan dia kembali seperti dulu.
            Kubuka sebuah buku yang diberikan olehnya, berjudul Pacaran Islami? Beberapa halaman sudah dilipat, bahkan sudah ditandai berwarna.
            Nabi Muhammad SAW pernah bersabda: ‘Apabila laki-laki dan perempuan yang bukan mahram berduaan, maka yang ketiga adalah setan.’ begitu bunyi salah satu kutipan di buku Pacaran Islami? yang sudah ditandai dengan stabilo.
            Jadi ini salah satu sebab Masku tidak mau berduaan denganku lagi? Terjawab sudah mengapa dia selalu menghindar dariku. Ketika naik taksi, dia minta ditemani oleh Rahman, jelas karena tidak ingin duduk berdua denganku di kursi belakang. Setelahnya tak pernah dia mengunjungiku.
            Dari Abu Hurairah R.A. bahwa Rasulullah SAW. telah bersabda yang artinya, Kedua mata itu bisa melakukan zina, kedua tangan itu bisa melakukan zina, kedua kaki itu bisa melakukan zina (HR Bukhari & Muslim)’
Kedua mata zinanya memandang, kedua telinga zinanya mendengar, lidah zinanya bergunjing, tangan zinanya memaksa, kaki zinanya melangkah dengan hati yang berhasrat, berharap dan berangan-angan..... (HR Bukhari)
Membaca kutipan-kutipan tersebut membuatku merinding. Benarkah demikian?
Sesungguhnya Rasulullah tidak pernah berjabat tangan dengan wanita ketika berbaiat.’ (HR. Ahmad)
Lebih baik memegang bara api yang panas dari pada menyentuh seorang wanita yang tidak halal baginya. (HR. ath-Thabrani).
Pantas Mas Salim tidak mau membalas jabat tanganku ketika mengucapkan selamat ulang tahun.
            Beralih ke buku Di Balik Kemuliaan Jilbab, beberapa yang ditandai Masku:
            ‘Hai Nabi katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin: "Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka.” (Q.S. Al Ahzab:59)’
‘ .....dan janganlah menampakkan perhiasan mereka.... (Q.S. An Nur:31)’
            ‘dan kaum wanita yang berpakaian tetapi telanjang (karena pakaiannya tipis dan tembus pandang), kepala mereka seperti punuk unta yang miring, mereka tidak akan masuk syurga... (HR. Muslim)
            ‘Islam tidak merendahkan kaum wanita, Islam menjaga hak-hak wanita, melindungi dan menjunjung tinggi harkat wanita’
Kubolak-balik halaman demi halaman. Secarik kertas terjatuh dari tengah buku Menjadi Muslimah Kaffah. Selembar kertas yang dilipat dua. Kubuka lipatannya.  

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Dek, maafkan sikap mas yang pasti membuatmu bingung. Mas tidak berubah sama sekali. Perasaan mas masih sama seperti dulu. Namun mas butuh waktu untuk merenung dan menentukan sikap yang terbaik untuk kita. Saat ini mas belum mempunyai mata pencaharian. Sebagai kepala keluarga nantinya, minimal mas harus sudah bekerja untuk menghidupi kita berdua kelak. Mas tidak mau menjadi beban dalam keluarga.
Disamping itu, mas masih perlu banyak memperdalam ilmu keislaman, seperti yang pernah mas sampaikan lewat SMS, masih banyak pertanyaan-pertanyaan yang perlu mas pelajari agar kita tidak salah jalan. Adek tidak mau kan kalau kita melakukan perbuatan yang dilarang syariat? Untuk itu, mas harap adek mau mengerti dan sama-sama belajar mendalami Islam.
Ini mas belikan beberapa buku keislaman yang mas harap sesuai dengan kebutuhan adek. Dibaca yaa :)
Oiya, mas mau manyampaikan syair di bawah ini untuk adek:
Dikedalaman hatiku tersembunyi harapan yang suci
Tak perlu engkau menyangsikan
Lewat kesalihanmu yang terukir menghiasi dirimu
Tak perlu dengan kata-kata
Sungguh walau kukelu tuk mengungkapkan perasaanku
Namun penantianmu pada diriku jangan salahkan
Kalau memang kau pilihkan aku
Tunggu sampai aku datang nanti
Kubawa kau pergi kesyurga abadi
Kini belumlah saatnya aku membalas cintamu
Nantikanku dibatas waktu*

Tunggu mas ya dek :)

*Note: lirik nasyid edCoustic, kesukaan Mas waktu di pondok, hehehe

Mas, maafkan aku ya atas kebodohanku selama ini. Aku salut dengan kegigihan Mas untuk belajar. Terima kasih banyak atas hadiah bukunya. Semoga lewat hadiah ini Lina bisa mendapatkan hidayah. Doakan Lina ya Mas.
            SEND

Mas selalu mendoakan yang terbaik untuk adek. Maafkan Mas juga ya sudah mengecewakanmu hari ini. Ketahuilah dek, ulang tahun bukan momen yang patut kita rayakan, tapi selayaknya kita renungkan karena umur kita semakin berkurang. Ulang tahun sama sekali tidak memiliki akar sejarah dalam Islam. Barangsiapa yang menyerupai suatu kaum, maka dia termasuk ke dalam golongan mereka. Lebih baik berhati-hati ya dek.

            Bijak sekali kata-kata Masku. Ya Allah sang pencipta hati, teguhkanlah hati hamba. Persatukan kami yang mencintai karena-Mu. Sesungguhnya hanya Engkau yang mengetahui mana yang terbaik untuk hambanya. Jangan uji hamba dengan sesuatu yang tidak sanggup hamba jalani. Berikanlah yang terbaik untuk kami ya Rabb. Amin.
***
            Hari ini Airlangga berkunjung ke rumah bersama kedua orangtua dan kerabatnya. Ibu dan Ayahku sangat bersemangat menyambut mereka. Beberapa kali Ibu menyuruhku untuk bergabung ke ruang tamu, tapi aku menolak. Sampai Ayahku ikut turun tangan, ia berkeras menyuruhku untuk menemui Airlangga. Setelah debat yang cukup alot dengan mereka, akhirnya aku bersedia untuk membawakan suguhan ke ruang tamu. Hanya itu. Setelah membawakan minuman dan beberapa kue, aku balik mengunci diri di dalam kamar.
            Tak berapa lama, handphoneku berdering. Mas Salim? Kulihat nomor Masku disela bunyi dering panggilan masuk. Tidak mungkin Masku menelepon. Perasaanku berubah gembira seketika.
            “Assala... mu... alaikum Lin...” Suara Bu Hanna terdengar serak.
            “Wa’alaikumsalam. Ada apa bu? Suara Ibu kok serak begitu?” tanyaku khawatir
“Salim Lin.... Sa.. lim... kece... la.. kaan...”
Astaghfirullahaladziem
“Ibu dimana sekarang? Baik bu, Lina segera kesana.”
Air mataku mengalir, tubuhku serasa tak bisa digerakkan. Inikah jalanMu Tuhan?
***
Sudah sejam Masku berada di ruang UGD. Hanya aku yang mendampingi Bu Hanna, karena tidak ada keluarga lainnya yang tinggal di Jakarta. Kudengar dari Ibu bahwa Masku terserempet truk kontener. Motor yang dikendarainya masuk lubang dan rencananya hari ini ada panggilan interview kerja untuk Masku.
Kami tidak diperbolehkan masuk ke dalam ruangan. Berkali-kali aku menguatkan Ibu agar tidak menangis, padahal aku sendiri amat tertekan. Tak lama kemudian salah satu dokter keluar mengabari kami.
“Dia sudah sadar, tapi butuh istirahat. Kondisinya cukup parah. Ada memar dan luka robek di bagian kepala. Dikhawatirkan beliau mengalami gegar otak. Setelah ini masih ada beberapa tahap lanjutan.”
      Ya Rob, Yassir wa la tuassir. Permudahkanlah ya Rabb. Sembuhkan Masku.
***
            Esoknya, berita mengejutkan kembali kudengar. Kantor Advokat & Konsultan Hukum Airlangga digerebek polisi. Beberapa asisten ditahan dan dimintai keterangan terkait dugaan kasus suap Airlangga dengan beberapa pejabat pemerintah. Airlangga sendiri melarikan diri dan masih belum diketahui keberadaannya.
            Allah Maha Adil. Di tengah musibah yang melanda, Dia memberikan jalan keluar untukku. Kini Ibu dan Ayah lebih menerima hubunganku dengan Mas Salim walaupun kondisinya belum membaik.
            Kami berempat—aku, Ibu dan Ayahku serta Ibu Hanna—dipanggil menghadap ke ruang ICU. Dokter yang menangani semalam menjelaskan bahwa Masku menderita amnesia. Gegar otak yang dialaminya cukup parah dan sekarang dia tidak ingat siapa-siapa. Butuh perawatan yang cukup lama agar ingatannya dapat pulih kembali. Beberapa bulan ke depan aku rutin membimbing Masku untuk mengenal kembali dirinya.
Kalau memang kau pilihkan aku
Tunggu sampai aku datang nanti
Kubawa kau pergi kesyurga abadi
Aku akan selalu menunggumu Mas. Kita perdalam sama-sama dien yang indah ini. Allah sudah merencanakan yang terbaik untuk kita. Inna ma’al usri yusro. Sesungguhnya setelah kesulitan ada kemudahan. Apa yang menurut kita baik, belum tentu baik di mata Allah dan apa yang menurut kita buruk, belum tentu buruk di hadapan-Nya. Allah punya rencana indah.
Kini belumlah saatnya aku membalas cintamu
Nantikanku dibatas waktu            
***


Aidan Adnan - Mei 2015

KISAH MENJELANG WAFATNYA RASULULLAH SAW

Sinyal perpisahan sudah dapat direkam dari sabda dan tindakan beliau, diantaranya :
Pada waktu haji wada’ beliau bersabda, ”Aku tidak tahu pasti, boleh jadi aku tidak akan bisa bertemu kalian lagi setelah tahun ini dengan keadaan seperti ini.”
Pada waktu melempar jumroh aqabah beliau bersabda, ”Pelajarilah manasik kalian dariku, karena boleh jadi aku tidak berhaji lagi sesudah tahun ini.”
Sepulang dari haji wada’ pada bulan Shafar tahun 11 Hijriah, Rasulullah mulai sakit. Beliau merasakan pusing dan panas tubuhnya yang perlahan meninggi, sehingga tubuh Rasulullah pun lemah dan beliau tidak mampu lagi untuk menjadi imam shalat berjamaah. Rasulullah pun memerintahkan Abu Bakar untuk menjadi imam menggantikan beliau.
Pada suatu kesempatan disaat Rasulullah mulai membaik dari sakitnya, beliau memerintahkan Bilal untuk mengumandangkan azan memanggil umat Islam untuk sholat berjamaah. Setelah mengerjakan dua rakaat shalat berjamaah, Nabi pun naik mimbar dan beliau bersabda "Wahai Kaum Muslimin, Sesungguhnya Aku adalah Nabimu, Penasihatmu dan Saudaramu seperti Saudara Sekandung. Barang siapa diantara kalian yang merasa pernah aku sakiti... berdirilah untuk membalas kepadaku.. Aku tidak mau menerima pembalasan itu di akhirat."
Setelah Nabi berkata demikian.. Semua yang Hadir diliputi kesedihan dan berderai air mata.. karena apa yg dikatakan Nabi adalah pertanda bahwa Hari-Hari terakhir bersama Beliau akan segera tiba...
Suasana begitu Hening.. Tak ada satu orangpun yg pernah merasa disakiti oleh Rosululloh...
Kemudian Nabi mengulangi lagi ucapannya itu hingga 3 kali, lalu berdirilah salah seorang sahabat yang bernama Ukasyah. Ukasyah berkata.. "Ya Rasul... Sesungguhnya aku enggan dan tidak sampai hati ingin membalas seandainya engkau tidak memintanya sampai 3 kali... Aku memberanikan diri untuk menceritakan apa yang pernah kualami atas perlakuan Engkau terhadapku dalam perang Badar ya Rasulullah.. Dahulu saat Untaku mendekati Untamu.. Engkau mengangkat cambuk dan akulah yang terkena cambukmu pada bagian pinggangku... Sakit ya Rasulullah... Aku tidak tahu apakah waktu itu engkau sengaja mencambukku atau ingin mencambuk untamu"..
Kemudian Nabi menjawab.. "Wahai Ukasyah.. sesungguhnya aku melakukan itu Tidak dengan sengaja.. tetapi jika engkau ingin membalasku, maka ambilah balasan terhadapku"
Lalu Nabi memerintahkan Bilal untuk mengambil cambuk di rumah Fatimah
"Untuk apa ayahku mengambil cambuk ini?" tanya fatimah
"Ayahmu akan melakukan Qisas, ya Fatimah," jawab bilal
Meneteslah air mata Fatimah Putri Rosululloh seraya berkata..
"Ya Allah.. Siapakah orang yang sampai hati ingin membalas Rasulullah ayahku? Di saat beliau sedang sakit?"
Setelah cambuk itu diserahkan kepada Nabi kemudian Beliau meminta kepada Ukasyah untuk segera membalas cambukan kepada beliau..
Suasana kian Tegang diliputi perasaan cemas, melihat Nabi yang minta dicambuk oleh Ukasyah.
Tiba2 Abu Bakar dan Umar berdiri lalu berkata..
"Wahai Ukasyah, Apakah kau tidak melihat bahwasanya Rasulullah sedang sakit? Tega-teganya kau mau memukul Rasulullah,"
Tetapi Nabi Menjawab...
"Duduklah engkau berdua.. Allah telah mengetahui kedudukan dan pengorbananmu,"
Kemudian menyusul bangkitlah Ali bin Abi Tholib...
"Wahai Ukasyah, Kau tau aku masih hidup bersama Rasulullah.. tetapi Kau tetap nekad dan berkeras hati ingin membalas mencambuk Rasulullah?? ini perutku, ini dadaku dan ini punggungku.. pilihlah mana yang kau sukai, dan cambuklah sekuat tanganmu,"
Melihat ini, Nabi pun menjawab: 
"Wahai Ali.. Allah tau kedudukan dan pengorbananmu, karena itu, duduklah."
Belum cukup pembelaan sahabat Abu Bakar, Umar dan Ali.. kemudian kedua cucu Nabi pun bangkit dan berkata...
"Engkau tahu Ukasyah, bahwa kami adalah Cucu Rasulullah... Yang masih ada hubungan darah dengan Beliau. Jika kau mau mencambuk kami... itu sudah sama saja dengan kau mencambuk Rasulullah... Maka cambuk sajalah kami,"..
Dan Nabi tetap menjawab;
"Duduklah wahai Cucuku.. Allah tau kedudukan kalian.."
Kemudian Rasulullah menatap Ukasyah dan berkata:
"Ini Cambuk yg pernah melukaimu dengan tanganku.. maka Cambuklah segera Wahai Ukasyah, jika memang benar aku telah berbuat demikian terhadapmu!"
Lalu Ukasyah pun menjawab..
"Ya Rasulullah.. dulu cambukmu mengenai pinggangku saat aku tidak memakai baju.. sekarang kau memakai baju Ya Rasulullah. Tidak adil ya Rasulullah"
Para sahabat kian semakin Tegang melihat perlakuan Ukasyah kepada Nabi. Bercucuranlah air mata Mereka yang tidak sanggup melihat Nabi disakiti justru disaat akhir kehidupan Beliau. Akan tetapi Sesuai dengan permintaan Ukasyah, kemudian Nabipun membuka bajunya hingga nampaklah punggungnya yang putih..
Tiba tiba Ukasyah membuang cambuk yg dipegangnya begitu saja. Lalu Ukasyah melepaskan bajunya. Dengan Berderai airmata, Ukasyah kemudian memeluk Nabi. Erat. Sangat erat. "Ya Rasulullaaaah, mana mungkin aku tega memukulmu ya Rasulullah? Aku ingin Kulitku yang hina ini menempel dengan Kulitmu yg mulia. Aku hanya ingin tubuhku yang hina ini kelak dapat memeluk tubuhmu yang mulia, Ya Rasulullaah"
Kemudian rasulullah bersabda, “barang siapa yang ingin melihat ahli surga, maka lihatlah Ukasyah.”
Para Sahabat seketika itu juga mencurahkan isak tangisnya seraya memeluk Nabi.. dan merekapun bergantian memeluk Ukasyah..
Akhirnya, pada hari Senin 12 Rabiul Awal tahun 11 Hijriah, Rasulullah meninggal dunia di pangkuan Aisyah Radiyallahu Anha.

Dari cerita di atas dapat kita ambil hikmah pelajaran. Rasulullah—seorang utusan Allah—saja minta diqisos atau dibalas terhadap perbuatannya sekecil apapun. Apalagi kita? Wallahualam bishshowab.


Flashmob 2000plus

2000plus—sebuah komunitas dengan tagline Sejuta Talenta, Sejuta Kreativitas ini terdiri dari kumpulan karyawan Auto2000 yang ingin menyalurkan hobi dan bakat yang beragam, seperti bernyanyi, akting, bercerita, drama, dll. Inilah project pertama mereka.....


Jumat, 15 Mei 2015

Alone is Nothing, Together is Everything


Setujukah Anda jika penjumlahan 1+1 sama dengan 11? Atau 5+5 sama dengan 50? Mungkin sekilas terlihat aneh, janggal bahkan terkesan membodohi. Tapi inilah fakta apabila kita menerapkannya dalam prinsip kerjasama. Kekuatan seseorang sangatlah terbatas, namun dengan kerjasama kekuatan semakin berlipat ganda. Tak ada yang tak bisa diselesaikan melalui kekuatan tim. Inilah yang disebut the power of team. Lumrah apabila dikatakan satu tambah satu sama dengan sebelas, atau seratus bahkan melebihi itu.
Dalam ruang lingkup pekerjaan, kekuatan tim sangatlah dibutuhkan. Bukan hanya kekuatan individual semata. Hal ini sejalan dengan budaya FIRST dimana Teamwork merupakan salah satu pilar dari budaya perusahaan kita tercinta.
Ketika itu menjelang Ramadhan 2013, Astra International mengadakan sebuah acara bernama Astra Gema Islami—ajang silaturahim antara insan Astra seluruh Indonesia. Rangkaian acara disuguhkan mulai dari tarhib atau persiapan menghadapi bulan suci Ramadhan hingga berbagai kompetisi yang dilaksanakan pasca Ramadhan, yang bertujuan untuk lebih mengakrabkan karyawan Astra dari berbagai lini.
Auto2000 pastinya tak mau ketinggalan untuk berpartisipasi dalam acara ini, salah satunya mengikuti lomba CCIA (Cerdas Cermat Islami Astra) yang saya alami bersama teman-teman. Lomba ini mengadaptasi sebuah kuis di salah satu stasiun televisi swasta, dimana kami harus membentuk tim yang terdiri dari 12 orang, memperagakan yel-yel dan menjawab beberapa pertanyaan seputar Astra dan Keislaman. Auto2000 sendiri mengirimkan dua tim yang berasal dari berbagai departemen dan divisi yang berbeda. Mulai dari Service Dept, Parts & Accessories, ALC, Budget Dept, FDGS dan saya yang merupakan perwakilan dari HCD.
Sungguh kesempatan luar biasa dan momen yang sangat langka untuk berkumpul dan berjuang dengan teman-teman dari berbagai divisi. Walau awalnya kami merasa kesulitan untuk berkoordinasi dikarenakan kesibukan pekerjaan masing-masing, perlahan-lahan kami dapat mengatasinya dan menjadikan perbedaan yang ada sebagai kelebihan dan keunikan dari tim kami.
Persiapan untuk lomba AGI (Astra Gema Islami) ini cukup singkat, yaitu sekitar 3 minggu dari meeting koordinasi pertama. Selain CCIA, beberapa lomba lainnya juga diikuti oleh tim Auto2000 diantaranya Lomba Poster, Murottal, Tahfidz Qur’an dan Syiar Kreatif Astra. Tahun ini memang lebih banyak personil dari pada tahun sebelumnya.
Beberapa kali meeting mingguan dilaksanakan untuk membahas persiapan dan teknis dari AGI 2013, hambatan terbesar masih dari kesibukan masing-masing personil yang notabene berbeda departemen. Untuk mengantisipasi hal itu dibuatlah jarkom. Sebagian personil mengadakan pertemuan di luar meeting reguler yang waktunya menyesuaikan dengan ketersediaan  mereka. Koordinasi via telepon maupun bincang-bincang ringan setelah jam pulang kerja pun sering kami lakukan.
Sampailah pada meeting final tepatnya sehari sebelum acara digelar. Untungnya semua tim hadir pada hari itu. Siang menjelang sore kami memulai persiapan mengenai teknis pelaksanaan lomba. Khusus CCIA kami melakukan role play menjawab soal-soal dari AGI tahun sebelumnya, setelah itu dilanjutkan dengan latihan yel-yel. Berbagai masukan dan usulan pun berdatangan guna memantapkan yel yang akan kami tampilkan nanti. Disaat sebagian tim mendistribusikan seragam, saya bersama seorang rekan meluncur menuju Gramedia Sunter untuk membeli perlengkapan dan atribut. Kemudian selepas ba’da Maghrib kami lanjutkan dengan membuat manik-manik dan logo Auto2000 untuk dipakai pada pementasan yel-yel. Malam itu seluruh tim menunjukkan keseriusan mereka. Walaupun selama ini jarang berkumpul, kami bahu membahu untuk menunjukkan yang terbaik. Tak terasa waktu berlalu begitu cepat. Sudah pukul sembilan malam saat tim masih berlatih untuk Lomba Syiar Kreatif Astra. Kami mengakhiri latihan menjelang pukul sepuluh. Sistem Kebut Semalam ini bukan semata-mata karena kurangnya persiapan, namun lebih kepada inginnya kami tampil dengan optimal—Strive for Excellence.
Esoknya saya harus bersiap sebelum adzan subuh berkumandang, karena pukul setengah tujuh pagi tim sudah harus menuju Astra International untuk mengikuti opening ceremony. Gladi Resik pun dilakukan. Sepanjang perjalanan menuju gedung Astra International kami berdoa semoga tim tampil lancar dan maksimal. Pelataran gedung AI sudah dipadati oleh ratusan bahkan ribuan peserta dari berbagai AFFCO yang datang dari berbagai penjuru—ada yang memakai kostum cowboy girl ala muslimah, ada yang mengenakan atribut timur tengah serta berbagai kostum unik lainnya. Sorak sorai mereka tidak membuat kami gentar, justru menambah semangat tim yang semakin menggebu-gebu. Kami sadar bahwa saat ini kami sedang mempertaruhkan nama Auto2000 bersaing dengan AFFCO yang lain.
Opening ceremony dihadiri oleh Presdir Astra International, Bapak Prijono Sugiarto beserta jajaran eksekutif Astra lainnya. Setelah acara resmi dibuka, kami berbondong-bondong menuju lantai 8 tempat lomba CCIA dilaksanakan tepatnya di William Soeryadjaja Hall. Saat memasuki ruangan, atmosfer terasa sangat berbeda. Suasana persaingan berbalut kekeluargaan bercampur menjadi satu. Baru saja duduk, kami didatangi oleh beberapa tim lain yang ingin berkenalan. Ternyata ada yang berbeda pada AGI tahun ini, panitia membuat selebaran doorprize yang mengharuskan peserta berkenalan dengan lima peserta lainnya dari AFFCO yang berbeda. Maka sebelum pertandingan dimulai, suasana pun mencair berkat improvement dari panitia—tanpa harus menggunakan ice breaker untuk menghangatkan suasana.
Auto2000 yang mengirimkan 2 tim CCIA mendapatkan giliran berbeda. Saya dan sebelas orang lainnya dari tim yang sama mendapatkan kesempatan di awal. Kami mengumandangkan yel-yel saat naik ke atas panggung, diiringi teriakan ‘Sik Asik Joss’ dari rekan yang lain. Semangat dan kekompakan tim sangat terasa disini, menjadikan ‘Sik Asik Joss’ sebagai tren acara tersebut karena tim AFFCO yang lain tanpa sadar mengikuti teriakan yel-yel kami. Singkat cerita, walaupun kami gagal memenangkan lomba CCIA tapi kami berhasil menjuarai lomba Salam Silaturahim, yaitu yel-yel yang kami lantunkan sebelum cerdas cermat dimulai.
Alone is Nothing but Together is Everything. Saya sadar bahwa kontribusi saya dalam kompetisi ini belumlah seberapa, namun dengan menggabungkan kontribusi dari rekan-rekan yang lain, jadilah tim kami sebagai tim yang solid yang dapat membawa nama harum Auto2000. Selain memenangkan dua medali perak dari Salam Silaturahim dan Lomba Workshop Jurnalistik, kami juga mendapatkan dua medali emas dari Lomba Poster dan Lomba Kabar Ramadhan. Sehingga jika diakumulatif dari perolehan medali, maka Auto2000 akhirnya dinobatkan sebagai Juara Umum AGI tahun 2013 J  
Harapannya semoga kerjasama tim tidak hanya berlaku pada even-even tertentu saja, sudah selayaknya kita mengejawantahkan FIRST dalam keseharian kita. Tanggalkanlah ego dan prestige demi kepentingan tim. Ibarat sebuah bahtera yang sedang berlabuh menuju satu tujuan. Apabila sang kapten, navigator dan para awak kapal tidak kompak, mau dibawa kemana bahtera tersebut berlayar? because TEAM means Together Everyone Achieves More. Salam FIRST!  

Note : Tulisan ini dimuat dalam buku My FIRST Book yang diterbitkan awal tahun 2015 

Kamis, 14 Mei 2015

FAKTA MENAKJUBKAN SUMUR ZAMZAM



Umat Islam menganggap Air zamzam sebagai air suci. Air Zamzam adalah sumur yang berasal dari mata air yang ada di sekitar Masjidil Haram, letaknya di sebelah tenggara Ka’bah, kedalaman air zamzam ini sekitar 42 meter. Berdasarkan dari salah satu riwayat, mata air itu ditemukan pertama kali oleh Siti Hajar setelah berlari-lari bolak-balik antara bukit Safa dengan bukit Marwah ketika mencari air, itu atas petunjuk Malaikat Jibril, tatkala Ismail putera Siti Hajar yang saat itu masih bayi, mengalami kehausan di tengah padang pasir, sementara persediaan air tidak ada.Tidak ada yang tahu persis bagaimana telaga zam-zam ini bisa mengeluarkan puluhan juta liter pada musim haji dan anehnya lagi sumur zamzam ini tidak pernah mengalami kekeringan. Ini sungguh karunia Allah atas kemahakuasaan-Nya. Berawal dari kisah keluarga di atas muncul lah air zamzam yang bermanfaat sampai sekarang.

 
Berapa banyak Air Zam Zam yang diambil setiap kali musim haji??
Mari kita kira secara acak, Jemaah haji yang datang dari seluruh dunia pada setiap musim haji dewasa ini berjumlah lebih kurang dua juta orang.
Semua jemaah diberi 5 liter air zamzam ketika pulang ke tanah airnya, jika 2 juta orang membawa pulang masing-masing 5 liter air zam-zam ke negaranya, ini saja sudah menjadi 10 juta liter.
Disamping itu sepanjang berada di Mekah dan kebanyakan jamaah tinggal 25 hari dan setiap orang menghabiskan 1 liter sehari maka jumlahnya sudah 50 juta liter.

Ini fakta unik sumur zamzam yang kami rangkum dari beberapa sumber terpercaya:
Pada tahun 1971, seorang dokter dari Mesir mengatakan kepada koran di Eropa bahwa air zam-zam tidak sehat untuk diminum. Pendapatnya berdasarkan bahwa kota Mekah itu ada di bawah garis permukaan laut, Air Zamzam itu berasal dari air limbah penduduk kota Mekah yang meresap, kemudian mengendap terbawa bersama-sama air hujan dan keluar dari sumur air zamzam.
Berita ini sampai ke telinga Raja Faisal yang kemudian memerintahkan Menteri Pertanian dan Sumber Air untuk menyelidiki masalah ini dan mengirim sampel air zam-zam ke Laboratorium-laboratorium di Eropa untuk diuji.

Tariq Hussain seorang insinyur kimia yang bekerja di Institut Penyaringan Air Laut untuk diminum di Jedah, mendapat tugas menyelidikinya. Pada saat memulai tugasnya Tariq belum ada gambaran bagaimana sumur air zam-zam bisa menyimpan air yang begitu banyak seperti tidak ada batasnya.
Ketika sampai di dalam sumur, Tariq amat terkejut ketika melihat bahwa ukuran "kolam" sumur itu hanya 18 x 14 kaki saja (Kira-kira 5 x 4 meter).
Tidak terbayang bagaimana sumur sekecil ini bisa mengeluarkan jutaan Galen air setiap kali musim haji, dan ini terjadi sejak ribuan tahun yang lalu semenjak zaman Nabi Ibrahim AS.
Penelitian menunjukkan bahwa mata air zam-zam bisa mengeluarkan air sebanyak 11-18 liter air per detik, dengan demikian setiap menit 660 liter air akan dihasilkan, itulah yang mengejutkan.
Tariq mulai mengukur kedalaman air sumur dan meminta asistennya masuk ke dalam air, ternyata air sumur itu hanya mencapai sedikit di atas bahu pembantunya yang tinggi tubuhnya 5 kaki 8 inci.
Lalu dia menyuruh asistennya untuk memeriksa, apakah mungkin ada cerukan atau saluran pipa di dalamnya. Setelah memeriksa dari satu tempat ke tempat lainnya, ternyata tidak menemukan apapun!.
Dia berpikir mungkin saja air sumur ini diambil dari luar melalui saluran pompa berkapasiti besar, jika itu keadaannya maka dia dapat melihat turun-naiknya permukaan air secara tiba-tiba.
Tapi dugaannya meleset, dia tidak menemukan gerakan air yang mencurigakan, juga tidak menemukan ada alat yang bisa mendatangkan air dalam jumlah besar.
Selanjutnya dia minta asistennya masuk lagi ke dalam sumur, lalu menyuruh berdiri dan diam ditempatnya sambil mengamati sekelilingnya.
Perhatikan dengan cermat dan laporkan apa yang terjadi walau sekecil apapun, setelah melakukan proses ini dengan cermat, asistennya tiba-tiba mengangkat kedua tangannya sambil berteriak:
"Alhamdulillah, Saya menemukannya! Pasir halus menari-nari di bawah telapak kakiku, dan air itu keluar dari dasar sumur ".
Lalu asistennya diminta berputar mengelilingi sumur ketika tiba saat pemompaan air (untuk disalurkan ke tempat distribusi air) terjadi. Dia merasakan bahwa air yang keluar dari dasar sumur sama besarnya seperti sebelum periode pemompaan. Aliran air yang keluar besarnya sama di setiap titik di semua daerah, ini menyebabkan permukaan sumur itu tetap tidak ada guncangan yang besar.

Mengandung Zat Anti Kuman
Hasil penelitian sampel air di Eropa dan Arab Saudi menunjukkan bahwa air zam-zam mengandung zat fluorida yang ada daya efektif membunuh kuman, sama seperti sudah mengandung obat.
Lalu perbedaan air zam-zam dibandingkan dengan air sumur lain di Mekah dan sekitarnya Arab adalah dalam hal kuantitas kalsium dan garam magnesium.
Isi kedua mineral itu sedikit lebih banyak pada air zam-zam, mungkin sebab itulah air zam-zam dapat menyegarkan bagi jamaah yang kelelahan.
Keistimewaan lain komposisi dan rasa kandungan garamnya selalu stabil selalu sama dari sejak terbentuknya sumur ini. Rasanya selalu terjaga, diakui oleh semua jemaah haji dan umrah yang selalu datang setiap tahun. Dapat Menyembuhkan Penyakit Nabi saw menjelaskan: "Sesungguhnya, air zam-zam ini air yang sangat diberkahi, itu adalah makanan yang mengandung gizi".
Nabi S.A.W. menambahkan: 
"Air zamzam bermanfaat untuk apa saja yang diniatkan ketika meminumnya. Jika engkau minum dengan maksud agar sembuh dari penyakitmu, maka Allah menyembuhkannya. Jika engkau minum dengan maksud supaya merasa kenyang, maka Allah mengenyangkan engkau. Jika engkau meminumnya agar hilang rasa hausmu, maka Allah akan menghilangkan dahagamu itu. Ini adalah air tekanan tumit Jibril, minuman dari Allah untuk Ismail ".
(HR Daruqutni, Ahmad, Ibnu Majah, dari Ibnu Abbas).

Rasulullah (SAW) pernah mengambil air zam-zam dalam sebuah kendi dan wadah dari kulit, kemudian membawanya kembali ke Madinah dan Air zam-zam itu digunakan Rasulullah (saw) untuk memercikkan kepada orang sakit dan kemudian disuruh meminumnya.
Dalam penelitian ilmiah yang dilakukan di laboratorium Eropa, terbukti bahwa air zamzam memang lain dari yang lain. Isi airnya berbeda dengan sumur-sumur yang ada di sekitar Makkah.
Kadar Kalsium dan garam Magnesiumnya lebih tinggi dibanding sumur lainnya, berkhasiat untuk menghilangkan rasa haus dan efek penyembuhan.
Air Zam-zam juga mengandung zat fluorida yang berkhasiat menghancurkan kuman-kuman yang ada dalam kandungan airnya.
Yang juga menakjubkan adalah tidak ada sedikit pun lumut di sumur ini. Air Zam-zam selalu bebas dari kontaminasi kuman. Ajaibnya lagi, pada saat semua sumur air di sekitar Mekah dalam keadaan kering, sumur air zam-zam tetap berair. Dan air zamzam memang tidak pernah kering sepanjang zaman.
 

Wallahua’lam bishawwab…

Dari Berbagai Sumber.